SBY DAN KEISTIMEWAAN DIY

Saya cukup kaget ketika presiden kita mengutarakan pidato singkat tentang daerah istimewa Jogjakarta. Ada seseuatu yang tidak “ngeh” kenapa presiden sampai mengungkit-ungkit keistimewaan jogja dengan alasan bahwa DIY tidak sesuai dengan prinsip demokrasi da menganut sistem Monarki. Banyak orang atau pengamat yang berpendapat ini adalah suatu pendapat untuk melempar isu dalam masyarakat atau publik nasional entah dengan tujuan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa secara komunikasi dan politis SBY kurang tepat membahas hal demikian karena yogyakarta sedang dalam proses perbaikan pasca merapi dan apabila hari ini masih saja dibicarakan hal tersebut maka bisa saja SBY akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat Jogja.
Menurut anda semua apakah sistem monarki itu buruk? Monarki yang saya maksud adalah monarki konstitusional bukan monarki absolut. Sejarah memang menyatakan bahwa monarki absolut memang sangat tidak bisa diterima karena banyak menyengsarakan rakyatnya. Sedangkan monarki konstitusional yang ada di Jogjakarta adalah sistem monarki yang taat kepada konstitusional. Jika ada pendapat yang menyatakan demokrasi merupakan sistem yang harus dilaksanakan seutuhnya di Indonesia maka ini saya juga tidak mengiyakan sepenuhnya. Mari kita lirik sistem demokrasi yang menyentuh dilapisan masyarakat yang ada disetiap provinsi atau kabupaten yang kenyataannya pemilihan kepala daerah baik kabupaten, kota dan provinsi selalu membawa perselisihan yang tidak ada habisnya dan uang yang dihabiskan untuk itu semua. Berapa banyak banyak gubernur dan walikota atau bupati yang menjadi tersangka kasus korupsi yang ini merupakan pendidikan dalam demokrasi.
Jika anda bertanya apakah sistem demokrasi membawa mudharat tentu saja tidak yang disalahkan adalah sikap para pelaksana demokrasi yang tidak mempunyai hari nurani. Demokrasi itu tidak bisa dilaksanakan mutlak untuk semua di seluruh wilayah Indonesia dan sebaliknya monarki juga tidak cocok dilaksanakan di daerah yang tidak memiliki ciri adat yang kuat. Karena Indonesia memiliki kondisi yang istimewa dibandingkan dengan negara lain harusnya juga ada perlakuan yang berbeda jangan hanya ikut-ikutan saja. Jika kita mau mengintip monarki ala Belanda, Inggris, Malaysia dan Brunei bisa kita ketahui bahwa monarki yang mereka terapkan tidak ada yang merugikan warga negaranya.
Kesimpulan yang dapat saya katakan adalah tidak masalah sistem apapun yang diterapkan disuatu negara apakah itu demokrasi atau monarki konstitusional yang utama dan paling penting dimengerti adalah RAKYAT KENYANG, TENANG, NYAMAN DAN SEJAHTERA. Buat apa memiliki sistem pemerintahan yang banyak dipuji negara lain sedangkan rakyat semakin menderita. Marilah kita ikhlaskan hati kita untuk tetap berbuat kebaikan dan bukan hanya untuk mencapai kepuasan pribadi atau golongan.

Komentar

Postingan Populer