LPI VS PSSI

Perselesihan paham antara PSSI dan juga LPI memang sangat menggemaskan bagaimana tidak, PSSI bersikap seolah-olah sepak bola hanya milik dia sendiri padahal dinegara ini boleh-boleh saja semua orang membuat klub kemudian bertanding diliga yang mereka buat sendiri dengan tanpa biaya pemerintah. menurut saya sangat baik malah jika tanpa bantuan pemerintah klub bisa hidup dan bisa membuat persepak bolaan Indonesia menjadi lebih baik. Jika kemudian PSSI menyatakan bahwa LPI Ilegal maka itu sangat “kasar” dan sangat tidak enak didengar di telinga. bagaimana mungkin PSSI bisa berpendapat demikian seolah-olah negara ini miliknya saja. Ini negara yang semua rakyat boleh berkompetisi dengan tidak merugikan orang lain. apalagi kelakuannya yang melaporkan ke mabes polri terkait dengan ijin, sungguh ini hal yang memalukan. Pihak LPI pun sudah mengajukan surat afiliasi kepada PSSI tapi ya masih saja tidak ada respon dari PSSI dan jika boleh dikataka bahwa LPI tetap haram untuk dilaksanakan. mudahnya seperti ini jika dalam kecamatan ada perlombaan badminton antar desa apakah dia harus ijin dikabupaten untuk melaksanakan kegiatan itu? apa yang salah jika melakukan perlombaan sendiri dengan biaya sendiri dan tidak merugikan pemerintah. sungguh terlalu!
Masalah lain Jika alferd Riedl mengatakan bahwa dia tidak akan menggunakan pemain LPI untuk timnas. Dia benar karena pertandingan itu yang mengadakan FIFA jadi yang memang tidak terdaftar di FIFA tidak akan bisa jadi Timnas dan saya memaklumi hal yang demikian karena itu memang sudah menjai aturan dan kewajaran. Lagi-lagi PSSI jangan arogan dengan kekuasaan yang telah mereka kuasai dengan bersikaplah lebih santun dan profesional. masalah tiket yang mudah saja mereka masih kacau apalagi masalah yang besar. PSSI harus mengalami revolusi bukan sekadar rotasi pimpinan yang jelas tidak profesional.

Komentar

Postingan Populer