KISRUH PSSI

.
Dilema ketika melihat tayangan berita yang ada ditelevisi yang mengabarkan bahwa ada dua kompetisi yang sedang berjalan di Negara ini. Dulu ketika yang menjabat Nurdin Halid LSI menjadi kompetisi resmi dan LPI menjadi kompetisi tandingan. Sekarang gantian ketikan Ketua PSSI dijabat oleh Johar Arifin LPI menjadi Kompetisi resmi dan LSI menjadi dikatakan sebagai kompetisi legal. Herannya ketika BOPI juga memberikan pernyataan bahwa LPI dan LSI semuanya legal, ini semakin memperburuk keadaan. Apakah BOPI tidak berfikir jangka panjang jika dia melegalkan semua kompetisi maka akan menambah semakin kacau persepakbolaan nasional. Curiga apakah BOPI ada yang menyuap atau memang sudah memenuhi syarat dalam mengadakan kompetisi. Saya juga heran kenapa pasca terpilihnya Johar Arifin semua yang berhubungan dengan kepengurusan yang lama terkesan dihilangkan semua, padahal tidak semua yang lama itu buruk. Ini seperti mengulang sejarah Indonesia ketika Orde Lama harus dibuang oleh Orde Baru, kemudian Orde Baru yang dihapus diganti oleh Orde Reformasi padahal tidak semua yang ada buruknya itu buruk semua. Pasti masih ada yang baik diantaranya. Saya juga menyesalkan ketika pelatih timnas Alfred Riedl harus dicopot dan terbaru adalah LSI sudah tidak diakui oleh PSSI yang baru karena mereka terikat dengan kontrak PSSI yang lama. Padahal Alfred Riedl bukan orang yang tidak mumpuni, dan untuk LSI karena itulah penyelenggara yang sudah dipahami oleh seluruh klub bola nasional yang bergengsi. Seharusnya ketika ada permasalahan dengan kontrak bisa saja dirundingkan dengan negosiasi yang baru bukan malah membuangnya begitu saja. Saya tidak memahami masalah LSI yang ditanyangkan oleh ANTV dan LPI yang ditayangkan oleh MNCTV jika ini hanya masalah bisnis, tapi yang jelas banyak pihak yang akan dirugikan contoh jelas adalah persipura yang memilih masuk kompetisi LSI dan berakibat bahwa klub mutiara hitam ini tidak bisa berlaga di AFC liga champion Asia. Haruskah sepak bola ini ribut lagi padahal ada jalan yang lebih baik yang bisa dilakukan. Harusnya semua pihak pemilik klub harus sadar dan memahami bahwa arogansi pendapat dan kepentingan akan membawa dampak buruk dalam persepakbolaan Nasional kita. Karena FIFA dan AFC adalah naungan sepak bola kita maka kitalah yang harus bisa memahami Instruksi yang telah disampaikan. Marilah berpikir jernih untuk kebaikan bersama untuk Indonesia

Komentar

Postingan Populer