RENCANA KENAIKAN BBM

Gejolak tidak stabilnya pemerintahan negara-negara arab pasca mengalami revolusi membuat minyak mentah dunia mengalami kenaikan harga yang lumayan signifikan. Kenaikan harga itulah yang membuat Indonesia tidak lagi bisa mensubsidi lebih banyak daripada hari-hari sebelumnya. Rencana pengurangan subsidi pun harus dilakukan untuk memperkecil bengkaknya anggaran. Cara pengkonversian bahan bakar juga sudah dilontarkan tapi ada sebagian pendapat bahwa pemerintah tidak siap dengan sarana prasarananya. Kemudian ada usulan untuk pembatasan BBM Premium dan selebihnya harus menggunakan pertamax. Selain itu juga ada pilihan terakhir yaitu menaikkan harga BBM, tapi kesemuanya juga ditentang oleh banyak pihak. Aksi penolakan datang dari banyak pihak, dari yang miskin dan yang kaya. Yang miskin diwakili oleh mahasiswa dan LSM yang menolak agar BBM tidak dinaikkan karena biaya mereka akan habis untuk pembelian energi dan tidak adan biaya untuk keperluan lain. Yang kaya juga ikut-ikutan akan menaikkan harga barang-barang dari mulai transportasi dan keperluan lainnnya. DPR menolak dengan sangat bahwa ini bukan cara yang terbaik. Sikap DPR yang menunda-nunda ini membuat pemerintah agaknya susah untuk bergerak dan semakin membuat gejolak dimasyarakat semakin memanas. Ada-ada saja aneka demonstrasi ala mereka yang dari yang damai hingga yang anarkis. Sebenarnya BBM naik atau tidak itu tidak membuat masalah yang luar biasa, memang semua keperluan akan bertambah mahal dan itu membuat biaya yang kita keluarkan semakin luar biasa, tapi apa kita bisa menjanjikan bahwa protes dan demo itu akan membuat kita tidak semakin boros energy, bayangkan saja jika para buruh yang demo berapa liter BBM yang di habiskan berapa waktu mobil pengirim barang yang harus tertahan untuk menunggu itu selesai. Mari kita lupakan provokasi dari orang-orang yang berkepentingan toh selama ini tidak ada manusia yang terlantar hidupnya oleh kemiskinan. Di Kelurahan dan desa pun sudah ada Lurah dan Kades yang harusnya sudah bisa menilai mana warganya yang harus diberikan bantuan mana yang tidak, mudahnya akses pendidikan dan kesehatan itulah yang terpenting bukan yang lain. BLT atau BLSM sebenarnya bukan cara yang tepat untuk mengurangi kemiskinan bagi warga miskin tapi ini memang cukup membantu untuk mengatasi gejolak awal kenaikan. Kemudahan pelayanan kesehatan itu sangat terpenting bagi warga miskin karena itulah yang membuat mereka kadang merasa harus menanggung penderitaan itu sendiri. Soal uang memang kadang kita bisa menjadi pribadi yang tidak dewasa, seolah kepentingan pribadi menjadi hal yang paling utama dan melupakan kepentingan orang lain. Mari kita lawan kenaikan BBM ini dengan kegiatan yang lebih produktif daripada yang negatif. Hidup hemat, sehat dan bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer